rihants com blue

Archive for April 2015

KAJIAN MATERI STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR

BIOPORI


Biopori adalah lubang atau rongga di dalam atau diatas permukaan tanah yang terbentuk secara alami atau buatan. Secara alami, biopori terbentuk akibat adanya gerakan akar tanaman atau fauna tanah seperti rayap, semut, cacing dan lain-lain. Sedangkan secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan suatu alat dengan kedalaman antara 80 cm - 100 cm dan diameter 10cm - 30 cm. 


Selain mengetahui pengertian biopori, anda harus memahami juga maksud dibuatnya lubang tersebut. Maksud dibuatnya lubang biopori adalah untuk menjadi lubang resapan air hujan sehingga air hujan dapat meresap kembali ke dalam tanah. Selain itu dengan adanya biopori maka tanah mampu memperbesar daya tampungnya terhadap air hujan yang masuk ke dalam tanah, mengurangi genangan air di permukaan tanah, dan pada akhirnya mengurangi volume limpahan dan aliran air hujan ke saluran atau sungai. 


Tidak sulit jika kita ingin membuat biopori secara buatan. Dapat menggunakan alat biopori yang manual atau mesin. Jika menggunakan alat manual, memang membutuhkan tenaga yang cukup besar, tetapi jika menggunakan mesin maka lubang biopori dapat dikerjakan lebih mudah dan cepat. Setelah lubang terbentuk selanjutnya di dalamnya dapat dimasukkan sampah organic berupa daun-daunan atau sisa makanan. 


Secara teknis lubang biopori sebaiknya dibuat dengan kedalaman 80-100 cm dan diameter 10-30 cm. Hal tersebut dimaksudkan agar organisme pengurai atau mikroorganisme dapat bekerja dengan optimal dalam menguraikan sampah organic atau dedauanan tersebut. Akibat dari adanya aktifitas dari organism pengurai tersebut menghasilkan pupuk yang berguna sebagai nutrisi tanaman dan menyuburkan tanah.

Setelah anda mengetahui pengertian biopori dan manfaatnya dan selanjutnya anda membuatnya di halaman atau sekitar rumah, maka apa yang anda lakukan setidaknya merupakan satu upaya mengatasi banjir yang dimulai dari rumah sendiri karena hal tersebut dapat membantu mengurangi aliran air yang mengalir ke jalan-jalan atau gang dan secara tidak langsung dapat mengurangi terjadinya banjir karena volume air hujan berkurang akibat terserap ke dalam tanah melalui lubang biopori tersebut. Selain itu, kualitas dan kesuburan tanah akan menjadi lebih baik serta dapat menjaga ketersediaan air tanah.


Vertical Garden



Vertical garden (taman vertikal) melekat pada eksterior bangunan. Tanaman diikat pada dinding struktural itu sendiri dan menerima air, nutrisi dari dalam dukungan vertikal bukan dari tanah.

Indogreen berbeda dari yang lain yang ada di pasar saat ini. Ini sangat erat meniru alam dan memungkinkan tanaman untuk tumbuh dengan potensi penuh mereka, tanpa keterbatasan. Hal ini juga jauh lebih ringan.

Keragaman adalah kunci dan dengan memanfaatkan ratusan jenis tanaman kita menciptakan pola mencolok dan desain yang unik. Kami mencapai ini dengan memanfaatkan banyak warna, tekstur dan ukuran yang alam sediakan. Sistem kami mengakomodasi tanaman berbunga, dedaunan, tanaman yang indah, bahkan memungkinkan untuk semak-semak, dan pohon-pohon kecil!

Sistem kami terdiri dari frame, panel tahan air, sistem irigasi otomatis, bahan khusus, lampu bila diperlukan dan tanaman. Frame dibangun di depan sebuah dinding yang ada sebelumnya dan melekat pada berbagai titik, tidak ada kerusakan yang dilakukan ke gedung. Panel tahan air yang dipasang ke frame ini adalah kaku dan memberikan dukungan struktural. Ada lapisan udara antara bangunan dan panel yang memungkinkan bangunan untuk 'bernapas'. Hal ini menambah sifat isolasi yang menguntungkan dan bertindak seperti hujan-screening untuk melindungi bangunan.

Vertical garden kami memiliki perawatan yang mudah dan sistem irigasi otomatis. Penggunaan air yang efisien, terutama bila dibandingkan dengan irigasi yang digunakan untuk kebun dan taman kota. Menjadi hidroponik (yaitu tanpa tanah) membuatnya sangat bersih dan menghilangkan kemungkinan patogen tular tanah. Vertical garden ini sangat ringan dengan rata-rata 20 kg/m2. Ini adalah green wall system di pasar saat ini!

Semua bahan merata yang digunakan mendistribusikan kelembaban dan nutrisi ke tanaman. Hal ini juga berfungsi sebagai dukungan struktural untuk akar dan memungkinkan untuk tumbuh di mana-mana, sehingga tidak ada keterbatasan ruang. Sistem ini mereproduksi lapisan lumut tipis atau substrat yang tumbuh di daerah vertikal seperti batu, tebing, batang pohon atau tepi sungai. 

Metode ini digunakan karena memberikan vertical garden yang indah, beragam dan memungkinkan untuk kreativitas yang lebih besar dalam desain. Ratusan demi ratusan spesies tanaman telah diuji dan ditemukan berkembang pada vertical garden kami berarti bahwa kita memiliki kemungkinan hampir tak terbatas dalam desain! Sebagai hasilnya, kita dapat membuat vertical garden yang unik disesuaikan dengan ruang Anda.

ATAP PANEL SURYA


Panel surya di atas atap rumah Anda tak hanya menghasilkan energi listrik yang bersih dan ramah lingkungan. Panel itu juga mendinginkan rumah atau tempat Anda bekerja. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Jan Kleissl, dosen teknik lingkungan di Jacobs School of Engineering di University of California (UC) San Diego, mengungkapkan manfaat pendinginan temperatur yang diberikan oleh panel photovoltaic surya. 

Dalam studi yang akan dipublikasikan di jurnal Solar Energy, Kleissl dan timnya melakukan pencitraan panas untuk menghitung efek itu. Mereka menemukan bahwa pada siang hari suhu langit-langit bangunan di bawah panel surya lebih dingin tiga derajat Celsius ketimbang langit-langit di bawah atap biasa. Pada malam hari, panel itu menjaga panas tetap di dalam bangunan, mengurangi ongkos pemanas pada musim dingin di negara empat musim. “Lihatlah efek samping positifnya,” kata Kleissl.

Ketika makin banyak perumahan dan bangunan komersial memasang panel surya di atas atap, maka harus dipikirkan dampak panel surya itu pada ongkos energi total bangunan. Tim Kleissl memastikan biaya yang dihemat untuk mendinginkan gedung sama dengan memperoleh diskon 5 persen untuk harga panel surya selama masa pakai panel itu. Dengan kata lain, penghematan ongkos pendinginan setara dengan menjual energi listrik 5 persen lebih banyak ke perusahaan listrik daripada energi yang sebenarnya dihasilkan panel surya. 

Data untuk studi tersebut dikumpulkan dari atap Powell Structural Systems Laboratory di Jacobs School of Engineering selama tiga hari di pada April. Pemantauan dilakukan menggunakan sebuah kamera inframerah termal. Gedung itu dilengkapi dengan panel surya yang dipasang dengan kemiringan tertentu dan panel yang diletakkan sejajar dengan atap. Beberapa bagian atap dibiarkan kosong tanpa tertutup panel. 

Cahaya matahari yang biasanya memanggang atap dan menyebabkan panas menembus atap dan langit-langit bangunan kini dihalangi oleh panel surya yang menyerap panas tersebut. Sebagian panas sisanya hilang terbawa angin yang berembus di antara panel dan atap. 

Manfaat pendinginan akan semakin besar bila ada celah terbuka sehingga udara dapat bersirkulasi antara bangunan dan panel surya. Akibatnya, panel yang terpasang miring memberi pengaruh pendinginan lebih besar.


Para peneliti menganalisis panel surya menurunkan panas yang menimpa atap hingga 38 persen. Tapi, jika Anda mempertimbangkan memasang panel surya, Anda dapat mengharapkan penurunan energi yang cukup besar untuk mendinginkan rumah atau kantor Anda.

ECO OFFICE


Eco-office (Kantor Ramah Lingkungan)


Berbagai macam reaksi orang ketika membaca berita tetang kerusakan lingkungan yang terjadi. Ada yang langsung pindah ke berita yang lain, seolah-olah berita itu sudah lajim terjadi. Ada yang berdecak sambil menggelengkan kepalanya menggambarkan seolah-olah turut merasakan apa yang terjadi dan merasa kekecewaan, namun langsung mencari berita lain sembari menyalahkan orang lain yang menjadi penyebab kerusakan tersebut. Selain itu ada juga yang langsung merasa kecewa terhadap apa yang terjadi dan berpikir apa yang bisa dilakukannya. Namun reaksi yang lebih parah lagi yaitu, ada yang mem “blow-up“ berita tersebut untuk kemudian mendapatkan keuntungan dari kejadian tersebut.

Memang tanpa kita sadari permasalahan lingkungan lambat laun akan semakin parah. Isu perubahan iklim dan pemanasan global menjadi salah satu isu utama pada saat ini, yang dampaknya sudah mulai kita rasakan. Banyak dan bahkan sudah teramat banyak berita baik di media elektronik dan cetak yang mengabarkan hal tersebut. Lalu apa reaksi kita setelah membaca, melihat atau mendengarkan berita tersebut. Apakah kita langsung mencari berita lain, atau sekedar mengutuk orang lain yang kita anggap bertanggungjawab. Atau segera mematikan lampu yang tidak berguna, menaikkan suhu AC di ruangan, atau mematikan peralatan yang menggunakan listrik di ruangan karena akan meninggalkan ruangan.

Eco-Office

Tanpa kita sadari banyak hal-hal kecil yang dapat kita lakukan yang tanpa atau kita sadari dapat mencegah atau memperlambat terjadinya kerusakan lingkungan, salah satunya apa yang kita dapat lakukan di dalam aktifitas perkantoran. Eco-office, mungkin sering kita dengar istilah ini, istilah yang pasti bukan dari negara kita tercinta. Konsep ini diyakini dapat mengurangi konsumsi keperluan perkantoran serta penggunaan energi, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif yang selanjutnya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada perbaikan lingkungan. Sebagai salah satu contoh yaitu, dengan bijak menggunakan listrik di kantor diharapkan dapat mengurangi penggunaan energi yang berarti mengurangi penggunaan bahan bakar sebagai penghasil energi listrik yang merupakan salah satu kontributor pencemaran udara.

Banyak instansi atau institusi yang mengklaim telah menerapkan konsep eco-office dengan berbagai macam variasi dan lingkup penerapan yang disesuaikan dengan tujuan penerapannya. Memang belum ada definisi yang jelas mengenai eco-office, namun tidaklah terlalu penting untuk membahas definisinya, yang terpenting apa yang kita bisa lakukan untuk perbaikan lingkungan dan mulailah melakukannya. Namun definisi dan batasan tersebut dapatkan didefinisikan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dituju dalam rangka penerapan eco-office tersebut.

The smallest scale is the environmental management of a municipality‘s buildings – for example, the promotion of eco-offices with measures for reduction of energy, water use, and solid waste, increased recycling, green procurement and appropriate control of chemicals”.

Steve Halls (UNEP): „Developing a Framework for a City-level EMS: Implications for Climate Protection“

Dari tulisan tersebut mugkin bisa memberikan gambaran (hanya gambaran) mengenai kegiatan apa saja yang bisa kita lakukan dalam eco-office diantaranya mengurangi penggunaan energi, air, limbah padat, re-use, re-duce, re-cycle, penggunaan produk ramah lingkungan, melaksanakangreen procurement serta kontrol terhadap penggunaan bahan kimia.

Berikut, mungkin usaha yang dapat kita lakukan atau didiskusikan mengenai langkah-langkah dalam melaksanakan eco-office. Langkah-langkah disusun untuk membantu dalam melaksanakan eco-office secara terarah dan terkendali serta effisien. Langkah-langkah berikut mencoba mengadopsi siklus „Deeming“ (PDCA, Plan – Do – Check – Act ) yang juga digunakan dalam Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Dari siklus ini diharapkan adanya suatu perbaikan yang berkelanjutan sehingga adanya peningkatan dalam pencapaian.

Sebelum masuk dalam siklus PDCA, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu kajian atau pemeriksaan awal untuk mengetahui kondisi yang ada (existing condition). Maksud dari kajian tersebut adalah:
Mengetahui kondisi atau keadaan yang ada, sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada, yang selanjutnya untuk diperbaiki;
Diketahuinya kondisi awal sebelum program dimulai, yang kemudian dijadikan perbandingan setelah program dilaksanakan, untuk mengetahui tingkat keberhasilan;
Menentukan prioritas permasalahan untuk dilakukan perbaikan. Dalam menentukan prioritas permasalahan, salah satu indikator yang harus dipertimbangkan adalah dampak dari suatu kegiatan. Kegiatan yang mempunyai dampak penting selalu menjadi prioritas.

Berikut langkah penerapan eco-office:

Kebijakan Lingkungan

Kebijakan lingkungan berisikan komitmen atau janji yang akan dilakukan terkait pengendalian aspek lingkungan yang akan dikelola. Kebijakan lingkungan juga menjadi dasar penerapan eco-office.

Perencanaan (Plan)

Hasil dari kajian tersebut ditetapkan prioritas permasalahan yang akan diperbaiki, selanjutnya untuk melakukan perbaikan tersebut maka disusunlah suatu perancanaan. Dalam perencanaan di tetapkanlah tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dalam menentukan tujuan, hendaknya tujuan tersebut spesifik dan terukur, sedangkan sasaran harus realistis dan dapat ditelusuri serta ada batasan waktu. Dalam penentuan tujuan dan sasaran keterlibatan dari Top Manajemen atau pimpinan puncak dari suatu organisasi sangat diperlukan. Selanjutnya, dalam usaha pemenuhan tujuan dan sasaran, maka disusunlah program pencapaian.

Pelaksanaan (Do)

Untuk memaksimalkan pelaksanakan eco-office pada suatu perkantoran, perlu juga ketersediaan sumberdaya. Sumberdaya yang dimaksud adalah Sumberdaya Manusia (SDM), keuangan, waktu dan lain-lain. Jika sumberdaya telah tersedia, maka harus ditetapkan peran, tanggungjawab dan kewenangan masing-masing person/unit dalam pelaksanaan eco-office.

Hal yang juga penting dalam dalam pelaksanaan eco-office adalah memiliki orang-orang yang berkompetensi untuk melaksanakan tugasnya. Untuk memiliki orang-orang yang berkopetensi, dapat dihasilkan dengan mengikuti atau menyediakan pelatihan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan eco-office. Selain itu juga, yang terpenting dalam pelaksaksanaan eco-office adalah peningkatan kesadaran para karyawan akan pentingnya melaksankan eco-office dalam membanu perbaikan kualitas lingkungan.

Pelaksanakan eco-office sebaiknya dikomunikasikan kepada setiap orang, agar mengetahui dan terlibat dalam pelaksanaannya. Selanjutnya, segala kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan eco-office didokumentasikan.

Untuk memudahkan pelaksanaan sebaiknya disusun Prosedur / Instruksi Kerja / Standar Operasional Procedure (SOP) yang diperlukan dalam pelaksanaan eco-office.

Pengecekan (Check)

Dalam rangka mengetahui efektivitas pelaksanaan eco-office, seharusnya melakukan pemantauan dan pengukuran secara berkala dalam rangka pelaksanaan eco-office. Dari hasil pemantauan dan pengukuran tersebut dilakukan evaluasi terhadap. Dari evaluasi yang dilaksanakan akan ditemukan ketidakesuaian, untuk kemudian ketidaksesuaian tersebut dilakkan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan untuk menghindari ketidaksesuaian.

Tahap selanjutnya adalah mengaudit pelasanaan eco-office, tujuan dari pelaksanaan audit ini adalah untuk mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai dibandingkan dengan tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan,

Tindakan (Action)

Pada tahapan ini, dilakukan tinjauan managemen yang dilakukan oleh top manajemen. Pada tahapan ini, pihak top managemen melakukan kajian terhadap: efektivitas penerapan, tingkat pencapaian tujuan dan sasaran. Setelah mengetahui efektivitas penerapan, tingkat pencapaian tujuan dan sasaran, maka di susun tindaklanjut dan tindakan perbaikan dalam bentuk rekomendasi untuk pelaksanaan program eco-office selanjutnya.

Gambaran pelaksanaan program eco-office di atas merupakan gambaran jika dilaksanakan dalam skala besar yaitu perkantoran, tapi jika anda ingin memulai, lakukanlah hal-hal sederhana. Sebagai contoh, jangan mencetak halaman ini jika anda tidak perlu, karena dengan mencetak anda telah menggunakan sumberdaya seperti listrik, kertas dan tinta.

SISI LAIN JEPARA


Bedah Jepara: Sentra Kerajinan Ukiran Kayu



Kabupaten Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat beberapa sentra kerajinan ukiran kayu yang tenar hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Kali ini kami berkesempatan untuk mengunjungi salah satu sentra kerajinan ukiran kayu dan mebel yang ada di Desa Mulyoharjo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

Sentra Kerajinan Ukiran Kayu (1), Jepara, Jawa Tengah, Indonesia




Sentra Kerajinan Ukiran Kayu (2), Jepara, Jawa Tengah, Indonesia

Kabupaten Jepara terkenal dengan ukiran kayu para pengrajinnya. Ukiran ini mereka namakan dengan istilah ukiranJeporonan, yang bermakna ukiran dan meubel dari Jepara. Namun tahukah Anda kemahiran pengrajin Jepara ini konon berhubungan dengan sebuah cerita legenda yang menyertainya.

Alkisah, hiduplah seorang seniman bernama Ki Sungging Adi Luwih yang cukup terkenal. Suatu hari, keahliaan sang seniman akhirnya terdengar oleh seorang Raja. Sang seniman diundang oleh raja untuk menggambar sang permaisuri, hingga akhirnya Ki Sungging Adi Luwih menyanggupinya.

Sentra Kerajinan Ukiran Kayu (3), Jepara, Jawa Tengah, Indonesia

Dengan cekatan dan keahlian lukisannya Ki Sunggih berhasil menyelesaikan lukisannya sehingga gambar permaisuri sangat mirip dengan yang asli. Hanya saja ada kekeliruan yang berujung pada keputusan Raja untuk menghukum Sungging dengan hukuman yang lebih berat lagi. Pada saat melukis sang permasiusri, ternyata Ki Sungging tidak menyadari saat sedang asyik menggambar rambut, ada satu tetes cat hitamnya yang terjatuh. Yang membuat heboh, jatuhnya tetesan cat itu memercik tepat di pangkal paha gambar permaisuri yang tampak seperti tahi lalat.

Mengetahui lukisan tersebut, sang Raja murka karena mengira Ki Sungging telah melihat permaisuri telanjang. Sang raja akhirnya menghukum Ki Sungging untuk membuat patung permaisuri di atas langit atau di udara. Kalau sebelumnya dia hanya melukis, sekarang dihukum dengan yang lebih berat, yakni membuat patung dengan gambar sang permaisuri lagi.

Sentra Kerajinan Ukiran Kayu (4), Jepara, Jawa Tengah, Indonesia

Ki Sungging pun akhirnya menyanggupi permintaan Raja dan dengan dibantu kesaktian Ki Sungging, ia bisa terbang dengan dibantu layang-layang dan membuat patung di udara. Namun, malang tak dapat dihindari, ketika patung masih setengah jadi, tiba-tiba angin bertiup kencang. Ki Sungging yang terus berkonsentrasi tidak mampu mengendalikan layang-layang yang dikendarai hingga akhirya terlempar bersama patung dan alat pahatnya.

Konon, dari sini patung setengah jadi tersebut terlempar hingga pulau Bali, dan selanjutnya patung tersebut ditemukan masyarakat Bali. Hingga sekarang, masyarakat Bali tersebut dikenal juga sebagai ahli membuat patung. Sementara alat pahat yang digunakan Ki Sungging terlempar hingga jatuh di belakang gunung di kawasan Jepara. Dari balik kawasan gunung inilah, menurut cerita legenda, seni ukir Jepara mulai berkembang dan terus maju hingga populer seperti sekarang ini.

Sentra Kerajinan Ukiran Kayu (5), Jepara, Jawa Tengah, Indonesia

Ukiran Jepara mempunyai ciri khas yang menunjukkan bahwa ukiran itu asli dari Jepara atau tidak.Salah satu ciri khas yang terkandung didalamnya adalah bentuk corak dan motif.Untuk motif sendiri bisa kita lihat dari: Daun Trubusan yang terdiri dari dua macam yaitu dilihat dari yang keluar daritangkai relung dan yang keluar dari cabang atau ruasnya.

Ukiran asli Jepara juga terlihat dari motif Jumbai atau ujung relung dimana daunnya seperti kipas yang sedang terbuka yang pada ujung daun tersebut meruncing.Dan juga ada buah tiga atau empat biji keluar dari pangkal daun.Selain itu,tangkai relungnya memutar dengan gaya memenjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi ruang atau memperindah.

Sentra Kerajinan Ukiran Kayu (6), Jepara, Jawa Tengah, Indonesia

Ciri-ciri Khas diatas sudah cukup mewakili sebagai identitas ukiran Jepara.Bentuk motif ukiran tersebut ada juga yang oleh para ahli pahat disisipkan di berbagai alat rumah tangga seperti contoh di kursi atau meja yang diberikan ukiran khas Jepara,juga yang lain misal figura foto yang diberi khas Jepara dengan ukiran.

AIR TERJUN SUROLOYO


Menikmati Keasrian Air Terjun Suroloyo, Jepara

Banyak orang yang tidak sadar kalau Jepara adalah salah satu kabupaten yangmempunyai banyak keindahan alam dan perlu kita ekspos. Jepara tidak hanya Karimunjawa saja yang terkenal pantainya, masih ada pantai kartini, pulau Panjang, pantai Bandengan, pantai Teluk Awur, pantai Bondo, dan masih banyak lagi pantainya. Selain itu ada juga beberapa air terjun seperti air terjun Songgolangit, dan lainnya. Kali ini saya ingin sedikit menulis tentang air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi masih alami. Dan baru sedikit orang yang pernah ke air terjun ini.


Namanya air terjun suroloyo, ketinggian air terjun ini hanyalah sekitar 10 meter saja. Air terjun yang terletak di Bungu, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. Sekitar 36 km dari pusat kota Jepara (menuju arah kudus). Air terjun ini termasuk masih alami serta sangat asri karena masyarakat masih belum banyak yang mengetahui keberadaannya. Menurut informasi dari beberapa sumber, ternyata hanya masyarakat Desa Bungu dan sedikit warga luar yang mengetahui letak air terjun ini.




Menikmati curahan air terjun yang masih asri seperti ini sangatlah menyenangkan, kita bisa merasakan sensasi yang lebih dalam. Setidaknya, kita bisa mensyukuri apa yang telah Tuhan ciptakan, karena tidak banyak lokasi ada tempat-tempat indah dan masih asri seperti ini. Terlihat air terjun ini agak rendah, sebenarnya lumayan tinggi sih.


Berdasarkan informasi yang aku dapatkan, rute untuk mencapai air terjun ini agak susah dan aksesnya pun tidak begitu banyak. Rute bisa melalui Pancur atau melaui desa Datar – desa Bandung Pule. Kalau kita melalui perempatan lampu lalulintas (bangjo) Mayong nanti ke utara terus. Sampe pertigaan yang dekat Puskesmas Pembantu Mayong di Pancur ambil lurus, setelah itu ada pertigaan lagi ambil yang belok ke kanan, tujuan kearah Serni. Sampai disana kalian harus pakai GPS (Gunakan Penduduk Setempat) atau bertanya untuk lokasinya. Biar kalian tidak tersesat.






Oya, untuk menuju lokasi air terjun ini tidak ada akses jalan untuk motor, apalagi mobil. Jadi satu-satunya akses yang bisa ditempuh adalah dengan berjalan kaki. Nah, bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk mengisi liburan menuju air terjun ini? Sepertinya akan lebih seru kalau kita mengisi liburan menuju tempat yang masih perawan seperti ini.


Yang terakhir, jika kita mengunjungi lokasi ini ataupun lokasi lainnya. Jadikan diri kita ini paham dengan semua aturan yang tertulis atau yang tidak tertulis. Jangan pernah membuang sampah sembarangan, jangan pernah mencorat-coret batu ataupun apa saja untuk meninggalkan jejak kalian. Jadilah wisatawan yang baik dengan bersemboyan “Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan mengambil apapun kecuali gambar (semboyan para penjelajah)”. Dengan ini, kita bisa melestarikan lingkungan dan berusaha untuk tetap menjaganya

PESONA GUNUNG SEMERU


5 PESONA SEMERU

Gunung Semeru semakin kondang sejak jadi lokasi syuting film ’5 Cm’. Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl, yang sekaligus juga atap dari Pulau Jawa ini memang penuh pesona! Apa saja?




Danau yang terletak di atas Gunung Semeru dengan ketinggian 2.390 mdpl ini kerap dijadikan tempat istirahat para pendaki pada malam pertama mereka. Banyak tenda bertebaran di sekitar danau. Selain itu, para pendaki juga biasa mengisi perbekalan air minum dengan mengambil air dari sini.

Keindahan danau ini terletak pada jajaran bukit bervegetasi cemara dan semak belukar yang mengelilinginya. Seolah menjadi sebuah bingkai dari permukaan air danau yang terlihat rata karena arusnya yang tenang. Saat sunrise adalah puncak keindahan dari danau ini. Matahari akan terlihat keluar dari celah dua buah bukit yang bersebelahan. Efeknya ialah pantulan cahaya kuning keemasan pada permukaan air.
Tanjakan Cinta

Tanjakan ini sudah sering dibicarakan seiring melambungnya nama Semeru. Bukan apa-apa, tetapi Tanjakan Cinta ini menyimpan suatu mitos berbau percintaan yang tentunya sangat disukai oleh masyarakat Indonesia yang sangat gemar dengan hal-hal yang menyerempet kehidupan asmara.



Konon, jika seorang pendaki dapat melewati tanjakan ini tanpa menoleh ke belakang, impiannya untuk mendapat pasangan dapat terkabul. Memang terdengar mudah, sih, tapi nyatanya kondisi kemiringan dari tanjakan ini sering kali membuat pendaki harus duduk untuk beristirahat dan terpaksa membalikkan badannya ke arah belakang.

Tapi tidak usah kecewa, pemandangan Ranu Kumbolo yang terlihat dari atas tanjakan akan segera mengobati luka hati akibat gagal memenuhi tantangan mitos tadi. Jika sedang cerah, dari atas tanjakan sini air Ranu Kumbolo akan terlihat mencolok dengan warna biru dan cukup memberikan efek tenang jika dilihat lama-lama.
Oro Oro Ombo

Tak jauh dari Tanjakan Cinta, kamu akan menemukan hamparan padang bunga lavender yang sangat luas. Saking banyaknya jumlah lavender di kawasan ini, warna ungu menjadi warna yang dominan mengalahkan kuningnya rerumputan sekitar. Kalau mau dapat pemandangan terbaik ini, datanglah awal tahun.

Kontur Kawasan Oro Oro Ombo yang datar layaknya sebuah padang rumput membuat perjalanan di sepanjang kawasan ini tidak melelahkan. Yang ada, justru kamu akan asyik foto-foto di tengah padang lavendernya dan membuat hasil jepretan seperti sedang berada di tengah karpet ungu yang super besar.




Camping area kedua yang biasa digunakan oleh para pendaki untuk bermalam adalah Kalimati. Dikatakan Kalimati karena memang di kawasan ini terdapat sebuah cekungan kali besar namun tidak memiliki air di dalamnya. Berwujud padang luas berpasir halus, Kalimati tak jauh dari Mahameru. Sangat membantu untuk mengejar momen sunrise di Puncak Mahameru .

Dari sini, kamu juga bisa melihat Puncak Mahameru dan menyaksikan letupan Kawah Jonggring Saloka yang menghembus ke langit membentuk tiang awan.
Mahameru

Perjalanan akan berakhir saat kamu berhasil mencapai Puncak Mahameru. Kontur Mahameru yang berbatu dan berpasir membuat pendakian Mahameru ini menjadi sulit untuk dilakukan. Belum lagi, para pendaki juga harus selalu waspada dengan kemungkinan adanya guguran batu yang terjadi dan bisa menghantam kapan saja.




Namun semua itu akan terbayar ketika kamu sudah sampai di puncak. Gumpalan awan menghampar sejauh mata memandang di bawah sana membuat kamu seperti sedang berada di negeri di atas awan. Pemandangan menjadi semakin “wow” dengan kehadiran garis horizon berwarna oranye yang tercipta dari sinar matahari yang perlahan muncul dari balik hamparan awan tadi.
Tag : , ,

PANTAI BANDENGAN


Pantai Bandengan Jepara Pantai Dengan Pasir Putih




Pantai Tirta Samudera, biasa disebut sebagai Pantai Bandengan.




Pantai Tirto Samudro atau Pantai Klein Scheveningen atau yang dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan Pantai Bandengan adalah pantai yang terletak 7 km sebelah utara dari pusat kota Jepara, Jawa Tengah. Pantai berpasir putih ini banyak dikunjungi untuk melihat matahari terbit dan matahari terbenam. Pantai ini juga acap digunakan untuk acara tingkat nasional maupun internasional berupa festival layang-layang dan ajang motor kross.. Pantai yang terletak di pesisir pantai utara Jawa ini menjadi salah satu tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Pada musim liburan, pantai Bandengan ini selalu ramai dikunjungi wisatawan.





Sebutan nama Pantai Bandengan ini erat kaitannya dengan salah satu legenda asal usul kepulauan pulau karimunjawa, yand dalam legenda dikisahkan Amir Hasan putra Sunan Muria yang diperintahkan untuk pergi memperdalam dan sekaligus mengembangkan ilmu agama ke Kepulauan Karimunjawa. Ketika sampai di pantai ini, mereka menemukan banyak Ikan Bandeng sehingga wilayah itu dinamakan Desa Bandengan yang lantas pantainya biasa juga disebut sebagai Pantai Bandengan.





Pantai ini sebenarnya bernama Pantai Tirta Samudera atau Pantai Tirto Samudro yang merupakan salah satu obyek wisata unggulan di Jepara, kota kelahiran salah satu Pahlawan Nasional R.A. Kartini. Pantai ini airnya jernih dan berpasir putih ini berjarak sekitar 7 KM dari pusat kota Jepara. Dahulu Pantai Bandengan ini dikelola warga sekitar, dan mulai tahun 1987 pengelolaannya di ambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Jepara dengan tetap memprioritaskan pemberdayaan masyarakat setempat. Pantai ini cocok untuk menjadi tempat wisata pantai seperti berenang, berperahu, bermain voli pantai atau sekadar bersepeda di pinggir pantai.





Satu lagi yang menarik yakni hamparan pepohonan yang rimbun dan hijau di sekitar pantai yang membuat suasana di Pantai Bandengan begitu sejuk dan nyaman. Keindahan pantai di sini sebenarnya tak kalah dibandingkan dengan keindahan pantai di Bali. Jika lelah dan ingin beristirahat, di Pantai Bandengan ini terdapat resort yang dapat dijadikan tempat menginap. Setelah beristirahat malam hari, pada pagi hari Anda juga dapat menikmati sajian panorama matahari terbit di Pantai Bandengan.

RUMAH MINIMALIS RAMAH LINGKUNGAN



Desain Rumah Idaman Minimalis Yang Ramah Lingkungan

Memiliki sebuah rumah idaman adalah impian setiap manusia, kita ketahui rumah memang menjadi kebutuhan paling primer untuk semua orang karena dengan rumah kita dapat berlindung dari panas, hujan, dan rumah juga merupakan tempat dimana kita melepas lelah setel;ah seharian beraktifitas.
Lalu bagaimana jika rumah yang anda idamkan merupakan sebuah rumah minimalis yang ramah lingkungan? Tentunya anda harus memperhatikan beberap aspek penting sehingga rumah anda masuk dalam kategori rumah idaman minimalis yang ramah lingkungan.

Rumah Idaman Minimalis Yang Ramah Lingkungan

Desain rumah yang ramah lingkungan biasanya memiliki ciri khas tersendiri dimana desain rumah menggunakan material yang ramah lingkungan serta hemat energi. Desain tersebut lebih cenderung desain yang membatasi lahan terbangun, eksterior yang sederhana untuk efisiensi ruang, efisiensi bahan, dan material yang berumtu serta ramah lingkungan.

Rumah minimalis ramah lingkungan lebih identik dengan rumah sederhana yang dikelilingi berbagai tanaman hijau dengan desain membatasi lahan yang dipakai untuk bangunan serta membuat ruangan seefisien mungkin sehingga ruangan yang dibuat memiliki multifungsi. Misalkan ruang tamu yang dapat juga dijadikan ruang keluarga.




Tidak lupa untuk menguatkan kesan ramah lingkungan pada rumah minimalis yaitu adanya taman pada rumah. Bisa juga dengan membuat taman pada atap sehingga suhu dalam rumah seakin sejuk. Selain itu taman pada atap rumah juga memiliki nilai ekologi yang tinggi.

Jika saat ini anda sedang berpikir membantu bumi kita tercinta ini dengan membuat rumah hijau, anda harus melihat beberapa gambar pada situs ini sehingga dalam mendesain rumah ramah lingkungan dan hemat energi akan tercipta hasil akhir yang sesuai dengan idaman anda.







Nah itu tadi adalah Rumah Idaman Minimalis Yang Ramah Lingkungan yang dapat dijadikan inspirasi anda dalam menciptakan sebuah rumah minimalis idaman yang ramah lingkungan dan hemat energi. Harapan dari admin adalah semoga dengan semakin banyaknya terdapat rumah dengan desain seperti ini, bumi kita pun semakin sehat dan mengurangi efek global warming.

MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN

Bahan Material Bangunan Bata Ringan Lusicon yang Ramah Lingkungan 


bata, bata ringan rumah, bata indonesia, bata ringan, bata tempel, bata merah, bata ringan, bata ringan power block, bata ringan ramah lingkungan, bata ringan beton ringan, rumah bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan terbaik, bata ringan terbuat dari, berat bata ringan terbaru, bata ringan yang bagus, bata ringan untuk pagar, bata ringan ukuran, bata ringan untuk bangunan, bata ringan indonesia, bata ringan paling bagus, bata ringan putih, power block bata ringan, formula bata ringan, fungsi bata ringan, formulasi bata ringan, lantai bata ringan, bata ringan komposisi, bata ringan kelebihan, keunggulan bata ringan, bata ringan 1 kubik, bata konkrit ringan, bata ringan vs batako, bata ringan vs bata merah, bata ringan vs batu bata, volume bata ringan, bata ringan mortar, bata ringan mortar utama,  bata ringan ramah lingkungan, bata ringan indonesia terbaik, keunggulan kelebihan bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan ramah lingkungan
Beberapa produk material bahan bangunan pada saat ini yang banyak digunakan dan di kenal masyarakat, diantaranya adalah bata merah, batako dan bata ringan. Produk bata merah  dan bata ringan umumnya digunakan untuk masyarakat menengah atas.
Sedangkan produk batako banyak digunakan untuk bisa di jangkau segala lapisan masyarakat. Walaupun sekarang terdapat material dinding produksi import, namun ketiga produk material dinding diatas tersebut, paling banyak digunakan dalam pembangunan dan pekerjaan konstruksi di masyarakat.
Sesuai dengan target akhir penelitian, Lucison diharapkan mampu menjadi alternatif material bangunan rumah untuk dinding bata ringan ramah lingkungan yang berbeda pada segmen menengah keatas, bersama dengan batamerah dan bata ringan. Hal tersebut dikarenakan Lusicon direncanakan untuk memiliki karakteristik dan kinerja yang mampu bersaing pada segmen tersebut.
Hasil penelitian dan pengembangan Lusicon yang di lakukan antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dengan ITS Surabaya tersebut pada saat ini menunjukan hasil yang optimal dan sudah mencapai tahapan akhir penelitian.
Perbandingan performa (kuat tekan dan berat volume) antara Lusicon dengan produk bata ringan yaang ada dipasaran telah dilaksanakan dan hasilnya cukup memuaskan. Adapun grafik perbandingan antara Lusicon dengan produk bata ringan komersial yang dilakukan di Laboratorium Beton ITS dapat dilihat sebagai berikut:
bata, bata ringan rumah, bata indonesia, bata ringan, bata tempel, bata merah, bata ringan, bata ringan power block, bata ringan ramah lingkungan, bata ringan beton ringan, rumah bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan terbaik, bata ringan terbuat dari, berat bata ringan terbaru, bata ringan yang bagus, bata ringan untuk pagar, bata ringan ukuran, bata ringan untuk bangunan, bata ringan indonesia, bata ringan paling bagus, bata ringan putih, power block bata ringan, formula bata ringan, fungsi bata ringan, formulasi bata ringan, lantai bata ringan, bata ringan komposisi, bata ringan kelebihan, keunggulan bata ringan, bata ringan 1 kubik, bata konkrit ringan, bata ringan vs batako, bata ringan vs bata merah, bata ringan vs batu bata, volume bata ringan, bata ringan mortar, bata ringan mortar utama,  bata ringan ramah lingkungan, bata ringan indonesia terbaik, keunggulan kelebihan bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan ramah lingkungan
Apabila melihat grafik perbandingan tersebut maka dapat dikatakan bahwa performa Lusicon sendiri setara (mampu bersaing) dengan bata ringan yang berkualitas bagus.
bata, bata ringan rumah, bata indonesia, bata ringan, bata tempel, bata merah, bata ringan, bata ringan power block, bata ringan ramah lingkungan, bata ringan beton ringan, rumah bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan terbaik, bata ringan terbuat dari, berat bata ringan terbaru, bata ringan yang bagus, bata ringan untuk pagar, bata ringan ukuran, bata ringan untuk bangunan, bata ringan indonesia, bata ringan paling bagus, bata ringan putih, power block bata ringan, formula bata ringan, fungsi bata ringan, formulasi bata ringan, lantai bata ringan, bata ringan komposisi, bata ringan kelebihan, keunggulan bata ringan, bata ringan 1 kubik, bata konkrit ringan, bata ringan vs batako, bata ringan vs bata merah, bata ringan vs batu bata, volume bata ringan, bata ringan mortar, bata ringan mortar utama,  bata ringan ramah lingkungan, bata ringan indonesia terbaik, keunggulan kelebihan bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan ramah lingkungan
Saat ini banyak masyarakat yang masih memilih material dinding untuk rumah menggunakan bata merah.  Kebanyakan dari masyarakat tersebut menganggap bahwa performa bata merah lebih baik dari bata ringan, yaitu lebih dingin dan awet.
Dengan keadaan yang demikian maka Lusicon mampu melakukan penetrasi pasar material dinding sebagai alternatif utama pengganti produk bata merah, karena secara fisik Lusicon warna kecoklatan yang menyerupai bata merah. Hal tersebut terjadi karena sekitar 80% Lusicon adalah Lupur Sidoarjo yang dibakar.
Apabila mellihat dari sistem pemasangannya maka bata ringan dan Lusicon dapat lebih cepat dari pada bata merah. Dengan pemasangan yang lebih cepat maka akan sangat mempengaruhi efisiensi biaya. Untuk lebih detailnya, berikut kami sampaikan tabel perbandingan antara bata merah, bata ringan dan Lusicon.
bata, bata ringan rumah, bata indonesia, bata ringan, bata tempel, bata merah, bata ringan, bata ringan power block, bata ringan ramah lingkungan, bata ringan beton ringan, rumah bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan terbaik, bata ringan terbuat dari, berat bata ringan terbaru, bata ringan yang bagus, bata ringan untuk pagar, bata ringan ukuran, bata ringan untuk bangunan, bata ringan indonesia, bata ringan paling bagus, bata ringan putih, power block bata ringan, formula bata ringan, fungsi bata ringan, formulasi bata ringan, lantai bata ringan, bata ringan komposisi, bata ringan kelebihan, keunggulan bata ringan, bata ringan 1 kubik, bata konkrit ringan, bata ringan vs batako, bata ringan vs bata merah, bata ringan vs batu bata, volume bata ringan, bata ringan mortar, bata ringan mortar utama,  bata ringan ramah lingkungan, bata ringan indonesia terbaik, keunggulan kelebihan bata ringan, bata ringan tahan api, bata ringan ramah lingkungan
Dengan informasi yang kami sampaikan, maka diharapkan masyarakat mempunyai beberapa alternatif produk material dinding dan dapat memilih dengan bijak, sesuai kebutuhan dan aplikasinya.

Sumber : http://www.sementigaroda.com/

ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN

GREEN BUILDING


Gedung Hijau
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungandidorong menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro.
“Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan,” kata Rana Yusuf Nasir dari Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia (IAFBI), sebagai salah satu pembicara dalam diskusi panel “Pemanasan Global-Apa yang Dapat Dilakukan Dunia Properti?”, Jumat (24/8) di Jakarta.
Menurut Rana, di Indonesia akses energi terbarukan masih lemah. Suplai energi listrik untuk properti hanya mengandalkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang belum menggunakan sumber energi terbarukan.
Di Amerika Serikat, lanjut Rana, berbagai perusahaan penyuplai energi listrik dengan berbagai pilihan bahan bakar, termasuk bahan bakar terbarukan. Pengembang yang memilih energi listrik dari sumber terbarukan akan memperoleh poin terbesar dalam konsep green building.
1
(Konsep bagaimana bangunan yang ramah lingkungan itu yang sebenarnya)
Pembicara dalam diskusi panel tersebut di antaranya Yandi Andri Yatmo (Ikatan Arsitek Indonesia-Jakarta), Meiko Handoyo (Dewan Pimpinan Daerah Real Estat Indonesia-Jakarta), Simon Molenberg (Director Tourism, Real Estate and Construction Asia Region), dan Stephanus D Satriyo (Asosiasi Manajemen Properti Indonesia).
Di banyak negara, bagi Meiko, penerapan konsep green building terbukti menambah nilai jual. Namun, di Indonesia masih butuh proses edukasi panjang. Di Indonesia bahkan muncul kerancuan bahwa bangunan ramah lingkungan itu mahal, sulit, dan tidak feasible secara bisnis.
editt(Gedung EDITT, bangunan ramah lingkungan di Singapura yang cukup mahal biaya pembuatannya)
“Para pengelola gedung sebagai pengguna energi cukup besar kini memiliki tanggung jawab mengurangi pemanasan global dengan cara-cara menghemat energi, air, bahan bakar, dan sebagainya,” kata Satriyo. Kegiatan diskusi panel yang difasilitasi PT Colliers International Indonesia dan PT Cisco System Indonesia itu sekaligus untuk mengenalkan acuan green building melalui konsep Leadership in Energy and Environtmental Design (LEED).
Menurut Rana, penerapan konsep LEED pada hakikatnya sebagai upaya pemberian penghargaan atas karya properti ramah lingkungan atau yang memegang konsep green building. Konsep LEED memperkenalkan 85 poin penilaian yang memiliki peringkat tersertifikasi, silver, gold, dan platinum.
Efisiensi
1
(Salah satu contoh gerakan penghijauan, masih dirasa kurang efisien)
Menurut Rana, yang juga menjadi Ketua Himpunan Ahli Tata Udara dan Refrigerasi tersebut, penerapan LEED untuk pembangunan properti juga mensyaratkan secara mutlak beberapa hal, seperti efisiensi penggunaan air, penggunaan energi secara minimum, atau upaya perlindungan lapisan ozon.
Sementara itu, menurut Rana, pemilik atau pembangun properti di Indonesia hingga sekarang belum ada yang memiliki sertifikasi LEED. Beberapa negara, seperti India, China, Dubai, dan Vietnam, juga sudah cukup banyak menerapkan konsep LEED. Sertifikasi LEED pada awalnya dirumuskan Green Building Council Amerika Serikat.
1(Contoh bangunan ramah lingkungan lainnya)
Menurut Yandi, dunia pendidikan dan profesi arsitektur selama ini cenderung melihat arsitektur sebagai bangunan yang berdiri sendiri. “Kita perlu memperluas pengertian tentang arsitektur ini. Tolok ukur green building membuka kesempatan untuk menempatkan bangunan dalam jaringan yang lebih luas, terkait aspek-aspek iklim, sumber daya alam, sosial, dan budaya,” kata Yandi Andri Yatmo.
Menurut dia, “Pendidikan berperan penting dalam pemahaman tentang sustainability.” Isu utama menyangkut bangunan ramah lingkungan, kata Yandi, di antaranya adalah membangun hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari yang diperlukan, menganut prinsip keterkaitan, serta memandang profesi arsitek sebagai “pengurus bumi” (steward of the earth).
1
(Solar Dezhou, bangunan yang menggunakan energi matahari untuk sistem pencahayaannya)
Strategi desain yang dapat diterapkan antara lain, tambah Yandi, pemanfaatan material berkelanjutan, keterkaitan dengan ekologi lokal, keterkaitan antara transit dan tempat tinggal, rekreasi dan bekerja, serta efisiensi penggunaan air, penanganan limbah, dan mengedepankan kondisi lokal baik secara fisik maupun secara sosial.

Mengapa Penghijauan itu Penting?
Pertanyaan ini pastinya ada dibenak kita, kenapa penghijauan itu penting. Sebenarnya alasan itu sungguh banyak dan tak mungkin dijelaskan satu-persatu secara rinci. Namun, berhubung kita lagi membahas bangunan ramah lingkungan, akan saya jabarkan mengapa penghijaun itu penting bagi bangunan dan manusia didalamnya.
Ada beberapa alasan mengapa Bangunan Ramah Lingkungan sangat penting.
  1. Green Building menghemat energi. Hal ini dipengaruhi oleh desain bangunan, ventilasi udara, penggunaan solar panel.
  2. Penggunaan air yang lebih hemat. Seluruh sistem yang menggunakan air, terutama pada toilet, didesain menghemat penggunaan air, seperti flush pada toilet, teknologi water sense pada dish washers, dan masih banyak lagi.
  3. Green Building menyehatkan untuk manusia. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kelembaban udara, ventilasi yang sangat memadai, dan filtrasi udara.
  4. Green Building mengurangi sampah / limbah yang ditimbulkan manusia. Hal ini dikarenakan, hampir seluruh bahan bangunan yang digunakan berasal dari daur ulang yang dimana ini memenuhi konsep penyelamatan lingkungan yang sangat sederhana, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.
  5. Green Building berperan mengurangi emisi karbon. Dari poin-poin ke-4 diatas, semuanya berperan dalam mengurangi emisi karbon yang dibuang. Sebagai contoh, kaca pada kaseluruhan bangunan, dan  penggunaan solar panel, secara otomatis mengurangi tingkat penggunaan listrik yang dihasilkan pembangkit tenaga listrik yang membutuhkan begitu banyak bahan bakar, dan menghasilkan polusi udara.

Apa Itu Bangunan Ramah Lingkungan?

Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi gaya dunia bagi pengembangan properti saat ini, karena bangunan ramah lingkungan ini memiliki kontribusi dapat menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro.
Fakta akibat pemanasan global menyebabkan terus berkembangnya produk industri dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan saat ini. Green building adalah suatu praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang seefisien mungkin di seluruh siklus hidup suatu bangunan, dari saat mendesain, melakukan konstruksi, membangun, memelihara bangunan, melakukan renovasi dan dekonstruksi bangunan. Konsep green building sendiri menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan.
Green building dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak bangunan baru terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagai contoh, memanfaatkan sinar matahari melalui teknik tenaga surya atau menggunakan tanaman dan pohon-pohon kecil sebagai atap bangunan sehingga terlihat hijau.
Desain green building akan memperhatikan banyaknya ruang terbuka untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami, sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan AC pada siang hari. Selain itu, akan diperhatikan juga bahwa bangunan tersebut hemat energi, membatasi lahan terbangun, sederhana, memiliki mutu yang baik, efisiensi material serta material yang digunakan ramah lingkungan. Rancangan umum saat ini adalah atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap yang memiliki nilai ekologis tinggi, yaiktu mengurangi suhu udara dan pencemaran serta menambah ruang hijau.
Penggunaan material bahan bangunan yang tepat juga berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa produsen bahan bangunan telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam yang tak terbarukan, dan menghemat penggunaan energi secara keseluruhan.
Kesimpulannya adalah, konsep green building yang dikembangkan saat ini akan menjaga lingkungan tetap hijau, selaras, dan harmonis dengan mereka yang tinggal di dalamnya.

Pendekatan Umum Untuk Merancang Green Building

Salah satu pendekatan umum yang dapat digunakan untuk merancang green building adalah sebagai berikut:
Langkah pertama: “To Know Where You Are”
Langkah pertama adalah mengenali lokasi tempat Anda tinggal. Langkah ini mempertanyakan bagaimana kualitas lingkungan hidup di sekitar Anda dan bagaimana kemungkinan tingkat kualitas hidup yang akan dapat dicapai.
Langkah kedua: “Size Does Matter”
Berlawanan dengan pandangan umum bahwa semakin besar ruangan semakin baik bagi penggunanya, terutama pada bangunan rumah tinggal, pada pendekatan green building tidak selalu demikian. Ruangan yang lebih besar tidak lebih baik, karena makin kecil bangunan maka akan makin lebih baik kontrol aspek lingkungan terhadap bangunan tersebut.
Langkah ketiga: “Make Sure Yourself”
Langkah ketiga adalah menyadari dan meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita memang ingin membangun bangunan yang ramah lingkungan. Kesadaran ini menjadi salah satu faktor penting karena akan membantu kita fokus pada usaha perancangan yang realistis, dalam artian melakukan penghematan energi dan perlindungan terhadap berbagai sumber alam yang akan dipakai.
Langkah keempat: “Learn The Alternative Way”
Langkah keempat lebih banyak bersifat teknis, yaitu mempelajari alternatif metode membangun dan menggunakan material yang tepat guna serta ramah lingkungan.
Sumber : regarzworld.wordpress.com

DANAU BLINGOH


Danau Blingoh Donorojo



JEPARA - Ada satu tempat keren di Jepara yang bisa menjadi target kunjungan wisata alam untuk menenangkan pikiran dan hati lewat melihat keindahan alam . Satu tempat seperti danau ini oke banget bisa dikunjungi di Jepara bagian utara . Agak asing si memang tempatnya dan masih jarang dikunjungi oleh masyarakat . Danau tersebut tepatnya berada di di Desa Blingoh Kecamatan Donorojo , dibawah Gunung Pucang Pendawa.







Awal mulanya tempat tersebut merupakan lahan penambangan tanah . Karena tanahnya sering dikeruk kemudian menjadi seperti kubangan layaknya danau . Karena intensitas hujan yang mengguyur Jepara saat ini , tempat itu terisi oleh air saat musim hujan kali ini . Dan saat ini tempat tersebut terdapat sumber airnya. Masih jarang sekali masyarakat luas mengetahui tempat ini .

- Copyright © CORAT CORET - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -